Jumat, 06 Juni 2014

DAHSYATNYA CERITA

Fathan, putra ke-4 saya yang berusia 10 bln pd tgl 8 Juni, sangat respon jika melihat boneka tangan yang digerak-gerakkan & saya berdialog. Ketika dia suntuk/agak rewel, akan berubah senang, gembira & tertawa melihat boneka tangan yang bergerak kesana kemari. Bahkan sering kakak2nyalah yang mengambil alih "tugas" saya yg memainkan boneka tangan. Mas Hafiy yg baru berusia 3 th juga sudah bisa "ndolani" adiknya dengan memainkan boneka tangan, meski dialognya gak karua2an karena masih cadel, hehe.... tapi itu tidak mengurangi sedikitpun keceriaan Fathan dalam memperhatikan setiap gerak boneka tangan yang dimainkannya. Fathan juga kelihatan sangat menikmati ketika saya membacakan buku cerita untuk mas Hafiy, sambil sesekali memperhatikan gambar yang ada di buku. Saya merasakan sekali, betapa DAHSYATNYA kekuatan cerita/dongeng itu. "Barangkali" itu karena sejak dalam kandungan Fathan sering saya "bawa" ke beberapa tempat untuk mendongeng :p, bahkan ketika ia dalam kandungan 8 bulan saya "ajak" mendongeng di Dieng Wonosobo. Pengalaman yg tidak bisa saya lupakan waktu itu, dengan perut yang lumayan besar, jalan sudah agak berat, bahkan sempat jalan kaki untuk menuju angkot (jalan yg dilalui mobil kami rusak), tapi saya merasa senang & bersyukur bisa mendongeng sampai sana. Mungkin ini juga ya "salah satu sebab" :p  mengapa Fathan begitu interest dengan yang namanya dongeng .. :)

Hafiy kakaknya yg berusia 3 th, setiap hari minta dibacakan buku cerita. Sekali baca tidak terima 1 buku, bisa 2 sampai 3 buku, itupun setelah saya mengajukan "tawar menawar", hehehe..... Meski buku yg dibacakan sudah berulang kali dibaca tapi tetap saja dia menikmati. Sampai dia hafal akan alur ceritanya, karenanya dia sering membuka-buka buku cerita & "membaca"nya sesuai dengan gambar yg ada & apa yg ia ingat dari cerita tersebut. Sering juga ia meniru tingkah laku tokoh yang ada di buku, contohnya buku HALO BALITA seri AKU BISA MANDI SENDIRI. Dia kadang memperagakan tokoh Sali yang bisa mandi sendiri, pakai sabun sendiri & keramas sendiri lengkap dengan dialognya "Sali sudah bersih...AUWOOO!!!...." Terbukti lagi, betapa DAHSYATNYA kekuatan cerita.

Mbak Azka kakak ke-2 berusia 6 th, bulan Juli nanti insyaAllah kelas 1 SD. Dia yang paling sering jadi "asisten" saya ketika mendongeng, jadi dia paling sering lihat ibunya mendongeng di panggung. Ternyata ini juga membawa dampak baginya. Mbak Azka dah terampil bercerita dengan boneka tangan lengkap dengan dialog yang berbeda2 intonasinya. Tapi masih sebatas mendongeng di rumah sich... alias di kandang sendiri, kalau diminta mendongeng di luar belum berani katanya. Yach...  memang butuh latihan untuk berani tampil di depan umum, tapi setidaknya dia sudah bisa & suka mendongeng. Saya kaget sekaligus senang ketika  suatu hari mbak Azka bilang ke saya, "Bu, tadi temenku Leon bilang 'Ndongeng lagi Az....' ". "Lho memangnya Azka ndongeng di depan teman2 po?" tanya saya. Katanya dia diminta bu Guru untuk menceritakan pengalaman liburannya. Kalau temennya minta diceritain lagi, berarti ceritanya menarik kali ya??? Nah satu lagi bukti, DAHSYATNYA cerita.

Mbak Zulfa kakak pertama tidak suka bercerita memang, karena dia lebih sedikit bicara dibanding adik2nya. Tapi dia suka sekali membaca, apalagi buku cerita, sudah banyak koleksi buku KKPK-nya & buku cerita lainnya. Sekarang dia suka menulis cerita, pernah sampai menulis cerita yang panjangnya hampir satu buku. Kami sampai heran, ide dari mana menulis sepanjang itu? Dia terlihat jarang bercerita dibanding Azka, tapi ternyata bisa bikin cerita! Subhanallah...

Ayah bunda sekalian....
Mendongeng/bercerita adalah salah satu metode pembelajaran yang sangat efektif. Anak akan mendapatkan pelajaran yang berharga tanpa merasa digurui maupun dipaksa. Dia akan dapat membedakan mana yang baik & mana yang buruk, mana yang harus dicontoh & mana yang tidak pantas dicontoh, yang akhirnya  akan mendorong anak untuk melakukan perbuatan/perilaku positif dengan penuh kesadaran tanpa paksaan. Mendongeng jika disampaikan dengan teknik, gaya, mimik muka & intonasi yang tepat akan sangat membekas di sanubari anak yang mendengarnya, & itu akan mempengaruhi perilakunya sehari2.

Karenanya ayah bunda....
Mari kita budayakan kembali mendongeng, jangan sampai anak2 kita lebih mencintai cerita2 sinetron maupun tayangan2 TV lainnya yg jauh dari nilai2 moral & agama. Mari kita kisahkan kpd mereka tentang Kisah2 Teladan Para Rosul, para Sahabat, & orang2 Shalih lainnya. Atau bisa juga kisah2 tentang binatang, tumbuhan, benda2 di sekitar kita, yang mengandung nilai moral & agama. Agar generasi kita tumbuh berkembang dengan iman & taqwa yang kuat, bukan generasi yg lemah & kering akan nilai2 moral & agama.

SELAMAT BERJUANG AYAH BUNDA....